Percobaan:
I
I.
Judul : Filum Protozoa
II.
Tanggal : 14 April 2014
III.
Tujuan : 1.Obsrvasi
morfologi hewan-hewan Protozoa
2.Mengelompokkan hewan-hewan protozoa berdasarkan persamaan dan perbedaan
ciri
3.Membuat karakteristik
umum dari filum Protozoa
IV.
Dasar
Teori :
Protozoa
merupakan organisme-organisme heterotrof
yang ditemukan disemua habitat utama. Sebagian antaranya hidup bebas,
sedangkan yang lainnya hidup sebagai parasit di dalam tubuh hewan. Gaya hidup
protozoa berupa kemensalisme dan mutualisme. Protozoa parasitik menyebabkan
beberapa penyakit pada manusia yang paling tersebar luas dan sangat
membahayakan.
Ciri-ciri
protozoa yaitu: memiliki ukuran tubuh 3
mikron sampai 100 mikron. Hidupnya di tempat berair, di dalam selnya terdapat nukleus
(inti sel), nukleolus (anak inti sel), vakuola dan mitokondria. Sel protozoa
hanya terdiri dari satu sel, tetapi ada juga yang berkeloni. Alat reproduksinya
tidak dapat dibedakan antara betina dengan jantan. Umumnya berdinding selaput
tipis dan dapat membuat kristal jika habitatnya dalam keadaan kering.
Bentuk
protozoa antara lain : bulat, oval, memanjang atau bentuk lain. Bergerak dengan
flagella, pseupodia, silia atau bergerak sendiri. Protozoa ada yang memiliki
cangkang dan bersifat parasit. Berkembangbiak dengan cara pembelahan biner
(aseksual) dan beberapa protozoa berkembangbiak secara konjugasi (seksual).
Divisi
Euglenophyta merupakan organisme bersel tunggal dengan susunan sel eukariota.
Spesies yang ditemukan yaitu Euglena sp.
Pada dasarnya euglena memiliki dua buah
flagel tipe cambuk berjumbai. Ciri khasnya yaitu dapat bergerak dengan cepat.
Divisi Euglenophyta memiliki klorofil a, b dan karoten.
Genus
ektoparasit pada filum protozoa yang paling banyak ditemukan adalah Chilodonella.
Chilodonella berkembangbiak dengan
cara membelah diri. Faktor lingkungan yang buruk dapat membuat ikan mudah
terserang penyakit ini, sedangkan genus ektoparasit dari filum protozoa yang paling sedikit
ditemukan adalah Icthyopthirius.
Jumlahnya yang sedikit dikarnakan infeksi parasit ini terjadi pada suhu yang
rendah dan memiliki siklus hidup yang panjang.
V.
Alat
dan Bahan :
A. Alat
1.
Mikroskop
2. Kaca
objek
3. Kaca
penutup
4. Cawan
petri
5. Pisau
bedah
6. Jarum
preparat
7. Pinset
8. Gelas
piala 150 ml
9. Preparat
awetan protozoa
B.
Bahan
1. Larutan
gelatin
2. Larutan
ringers
3. Kultur
jerami, air sawah dan air kolam
4. Alkohol
70%
5. Cacing
tanah berukuran besar
VI.
Cara
kerja :
1. Kelas
Rhizopoda, Ciliata dan flagellata
a. Disiapkan
kultur protozoa dan rendaman jerami, air kolam dan ait sawah
b. Dibuat
preparat segar dari kultur yang telah disiapkan, kemudian diamati dengan
menggunakan mikroskop
c. Diidentifikasikan
berdasarkan ciri-ciri yang terlihat pada masing-masing hewan tersebut, kemudian
diganbarkan dan diberikan keterangan pada gambar
2. Kelas
Sporozoa
a. Dicuci
bersih cacing tanah yang telah disiapkan.
b. Dibius
cacing tersebut dengan alkohol 70% didalam gelas piala.
c. Dilakukan
pembedahan secara membujur mulai dari ujung anterior hingga batas akhir
klitellum (penebalan) pada waktu membedah ditetesi cacing tersebut dengan
larutan ringers.
d. Diambil
salah satu vesikula seminalis (dua pasang gumpalan/bulatan
e. Setelah ditetesi dengan larutan
ringers, lalu ditutup dan ditekan dengan ujung pensil secara perlahan.
f. Dilakukan
pengamatan, kemudian digambar hasil pengamatan dan diberi keterangan.
VII.
Hasil
Pengamatan :
Gambar
: Chlamydomonas
Sp
Pembesaran : 10 x 40
|
Keterangan
|
1. Flagellata
2. Vakuola
kontraktil
3. Stigma
4. Pirenoid
|
|
Gambar : pembanding dari
internet
Chlamydomonas
Sp
|
Klasifikasi ilmiah
|
Kingdom : Plantae
Filum :
Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo :
Volvocales
Famili :
Chlamydomonadacea
Genus :
Chlamydomonadaceae
Spesies : Chlamydomonas Sp
|
Gambar : Paramecium
caudatum
Pembesaran : 10 x 40
|
Keterangan
|
|
1. Trikosit
2. Celah
mulut
3. Mulut
4. Tenggorokan
5. Vakuola
kontraktil
6. Silia
7. Vakuola
makanan
8. Makronukleus
9. Mikronukleus
Vakuola
kontraktil
|
||
Gambar: pembanding dari internet Paramecium
Caudatum
|
Klasifikasi ilmiah
|
|
Kingdom : Protista
Filum :
Ciliophora
Kelas :
Cilliata
Ordo :
Peniculida
Famili : Paramecidae
Genus :
Paramecium
Spesies : Paramecium
caudatum
|
||
VIII. Pembahasan :
Berdasarkan hasil pengamatan pada pratikum, dapat diketahui bahwa protozoa
merupakan hewan uniseluler (bersel satu) dan termasuk organisme eukariotik
(memiliki membran). Protozoa juga merupakan organisme-organisme heterotrof yang
ditemukan disemua habitat. Hidupnya berupa kemensalisme dan mentualisme.
Protozoa memilki ukuran tubuh 3 mikron sampai 100
mikron. Hidupnya di tempat berair, di dalam selnya terdapat nukleus (inti sel),
nukleolus (anak inti sel), vakuola dan mitokondria. Bentuk selnya antara lain:
bulat, oval, memanjang atau bentuk lain. Berkembangbiak secara konjugasi
(seksual).
Pengelompokkan protozoa berdasarkan alat gerak yang digunakannya, antara lain: Kelas
Sarcodina (Rhizopoda), yaitu: dengan kaki semu (pseudopodia) untuk bergerak
dengan gerakan amoeboid, berkembangbiak secara vegetatif dan membelah diri.
Contoh: Amoeba proteus. Kelas
Flagellata (Mastigophora), yaitu: dengan rambut cambuk, berkembangbiak secara
vegetatif dan membelah diri. Contoh: Chlamydomonas
sp. Kelas Ciliata (Infusoria), yaitu: dengan rambut getar, berkembangbiak secara vegetatif dan membelah
diri. Contoh: Paramecium caudatum.
Kelas Sporozoa tidak memiliki alat gerak.
Protozoa yang di amati terdiri dari dua kelas,
yaitu: Kelas Flagellata dan Kelas
Ciliata. Kedua kelas tersebut didapatkan dari pengamatan air kolam. Kelas
Flagellata, yaitu: Chlamydomonas sp
yang bergerakdengan rambut cambuk, memiliki vakuola kontraktil yang berfungsi
mengatur keseimbangan osmosis tubuhnya, memiliki klorofil yang bisa membuat
makannya sendiri, memiliki stigma dan pyranoid. Kelas Ciliata, yaitu: Paramecium caudatum yang bergerak
menggunakan rambut getar, memiliki vakuola yang berfungsi sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan, vakuola makanan berfungsi untuk mencerna makanan,
memiliki mulut, tenggorokan, silia, mikronukleus berfungsi dalam proses
perkembangbiakan dengan cara aseksual dan seksual, sedangkan makronukleus berfungsi
untuk mengatur metabolisme tubuhnya, memiliki tirakosit dan celah mulut.
IX.
Kesimpulan
:
1. Protozoa
memiliki ukuran tubuh 3 mikron sampai 100 mikron.
2. Didalam
selnya terdapat nukleus (inti sel), nukleolus (anak inti sel), vakuola dan
mitokondria.
3. Berdasarkan
alat geraknya , protozoa dibagi menjadi empat kelas, yaitu: Rhizopoda bergerak
dengan kaki semu, Flagellata dengan rambut cambuk, Ciliata bergerak dengan
rambut getar dan Sporozoa tidak memiliki alat gerak.
4. Chlamydomonas sp
bergerak menggunakan rambut cambuk, memiliki vakuola kontraktil, klorofil,
stigma dan pyranoid.
5.
Paramecium caudatum bergerak menggunakan
rambut getar, memiliki vakuola, vakuola makanan, mulut, tenggorokan, silia,
mikronukleus, makronukleus, tirakosit dan celah mulut.
IIX. Daftar Pustaka
Fried, Hademenos., Biologi Edisi Kedua, (Jakarta: Erlangga, 2006). Hal. 342
Adun, Rusyana., Zoologi
Invertebrata, (Bandung: Alfabeta,
2011). Hal. 5
Jaisir, Maskoeri., Sistematik
Hewan, (Surabaya: Sinar Wijaya, 1984). Hal. 15
Kasrina, dkk., Exacta, ( Jurnal: pdf, vol.10, No.1 2012). Hal. 40, diakses 13
April 2014
Sonagor, Amirullah, dkk., Perikanan Kelautan, (Jurnal : pdf, vol. 3, No. 4 2012). Hal.
276, diakses 13 April 2014
0 komentar:
Posting Komentar